TAGACEH – Pj Bupati Aceh Jaya, Dr Murtala diwakili asisten Administrasi Umum Setdakab, Abdul Jabar berharap kegiatan festival kuliner dan festival Poe Teumerhoem Daya 2024 dapat memperkenalkan Aceh Jaya di tingkat nasional dan internasional sebagai daerah yang kaya budaya, tradisi, dan potensi wisata.
Kegiatan ini juga sebagai peringatan perjuangan besar yang telah dilakukan oleh pahlawan Aceh Teuku Umar. Semangat juangnya dalam mempertahankan Aceh dari penjajah adalah sumber inspirasi bagi kita semua.
” Kita ingin nilai-nilai kepahlawanan tersebut terus hidup dan menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam membangun Aceh Jaya yang lebih maju, berdaya saing dan bermartabat,” kata Abdul Jabar saat membuka acara Festival kuliner dan Festival Poe teumerhoem daya di Taman Memorial Tsunami Calang, Senin (9/9/2024).
Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk menjadikan festival ini sebagai momentum mempererat kebersamaan, dan meningkatkan kebanggaan terhadap daerah. Dengan semangat kebersamaan, ia yakin mampu membawa Aceh Jaya yang lebih baik dan maju.
Kepala Dinas Parekrafpora Aceh Jaya, Drs Fahmi diwakili Sekdis, Ades Noviandi mengatakan lomba festival kuliner khas Aceh Jaya diikuti 60 orang peserta dan Festival Poe Teumerhoem Daya 162 peserta berasal dalam lingkup Aceh Jaya.
” Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 hari, mulai tanggal 8-12 September 2024,” ucap Ades.
Ia menyebutkan adapun lomba dalam festival kuliner khas Aceh Jaya yaitu kuliner khas ikan, kuliner serba sayur, dan kuliner kue khas lokal.
Festival Po Teumerhoem Daya yaitu lomba cipta dan baca hikayat, menyusun sirih, peumenap dan seumuleng, menggambar, fashion show dan bercerita. Lomba-lomba ini khusus bagi anak-anak tingkat SMA, SMP dan SD.
Ia menambahkan kegiatan Festival yang diselenggarakan Disparekrafpora Aceh Jaya ini untuk mempromosikan Adat dan tradisi kuliner daerah dalam rangka Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI Aceh -Sumut.
” Selain itu untuk meningkatkan Pengetahuan tentang Kerajaan Poe Teumeureuhom untuk peserta didik pemuda dan pemudi dan Masyarakat Aceh, Khususnya Aceh Jaya.” tutupnya.[]