TAGACEH – Sebanyak 20 peserta dari sembilan kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Jaya mengikuti seleksi kompetensi calon imam Masjid Agung Baitul Izzah Kabupaten Aceh Jaya.
Seleksi ini diselenggarakan oleh Dinas Syariat Islam (DSI) Kabupaten Aceh Jaya tanggal 7-8 Desember 2024 di Masjid Baitul Izzah, Gampong Dayah Baro, Kecamatan Krueng Sabee.
Proses seleksi melibatkan dua penguji dari Iman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Tgk. H. Munawir dan Tgk. H. Ivan Aulia.
Acara ini dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Aceh Jaya, Dr. Murtala, yang diwakili oleh Plt Asisten 1 Setdakab, Muhammad Milsa. Turut dihadir Ketua MPU Aceh Jaya, Tgk. Hammadi, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Jaya, Fajri, serta Imum Chik Masjid Agung Baitul Izzah, Tgk. Mustafa Sarong (Walidi).
Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Jaya, Fajri sekaligus ketua panitia mengatakan, seleksi ini bertujuan untuk menjaring calon imam Masjid Agung Baitul Izzah yang berkualitas dan mampu memimpin umat dengan baik.
” Dari 20 peserta, panitia akan menetapkan 6 orang terpilih untuk mengisi posisi imam dan 3 orang sebagai imam penganti (naib),” kata Fajri.
Ia berharap melalui proses ini dapat melahirkan imam yang tidak hanya mumpuni secara keilmuan, tetapi juga mampu menjadi teladan bagi masyarakat Kabupaten Aceh Jaya.
” Semoga masjid agung Baitul Izzah Kabupaten Aceh Jaya akan lahir imam yang berkualitas dan membuat daya tarik masyarakat untuk beribadah disini.” tambahnya.
Sementara itu, Plt Asisten 1 Setdakab, Muhammad Milsa yang membacakan sambutan pj Bupati Aceh Jaya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Tengku dan ustad telah bersedia mengikuti seleksi Imam Masjid Agung Baitul Izzah.
” Tujuan kita melaksanakan seleksi ini untuk meningkatkan kualitas peribadatan di masjid Agung Baitul Izzah,” terangnya.
Selain itu, seleksi ini untuk membuka kesempatan bagi seluruh putra terbaik dari kecamatan Jaya hingga Pasie Raya untuk mengisi posisi imam Masjid Agung selama 5 tahun mendatang.
Kepada panitia, Muhammad Milsa meminta untuk melakukan seleksi calon imam secara terbuka dan transparan agar mampu menghasilkan imam yang berkualitas dan mampu memimpin jamaah beribadah di masjid kebanggaan masyarakat Aceh Jaya ini.
” Siapa yang terpilih sebagai imam, ini semua murni dari hasil seleksi tanpa intervensi dari pihak manapun.” tutupnya.