Selama 6 Hari, HmI Cabang Meulaboh Laksanakan SWC di Desa Terisolir Aceh Barat 

- Jurnalis

Rabu, 3 April 2024 - 18:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TAGACEH – Himpunan mahasiswa Islam (HmI) Cabang Meulaboh telah menyelesaikan kegiatan Student Work Camp dengan tema “Menguntai Asa di Tanah Sikundo” di Gampong Sikundo, Kecamatan Pante Cermen, Kabupaten Aceh Barat, selama 6 hari, mulai 28 Maret – 2 April 2024.

” Alhamdulillah kegiatan pengabdian di desa Sikundo ini selesai dengan penuh kebahagiaan. Terimakasih untuk seluruh dukungan dan bantuannya PUPR Aceh Barat dan HIPMI Aceh Barat atas kerjasamanya” ujar Tuti Sumarni selaku ketua pelaksana kegiatan, Rabu (3/4/2024).

Adapun kegiatan HMI selama pengabdian di Sikundo adalah kohati mengajar, Tebar dakwah da’i pedalaman, Berbagi Paket Sembako Ramadhan, lomba kreativitas santri, Bakti Sosial, aktivitas Ibadah Ramadhan, Pedalaman sejarah Cut nyak Dhien dengan tokoh dan sejarahwan gampong, dll.

Ketua Umum HMI Cabang Meulaboh, Aris Munandar mengatakan tahun ini HMI memilih Sikundo sebagai tempat Student Work Camp karena desa yang paling terisolir di Aceh Barat, paling ujung namun paling unik, indah dan potensial dalam pengembangan wisata Aceh Barat.

“Sehingga harus senantiasa dikunjungi agar terus mendapat perhatian pemerintah setempat baik dari pembangunan infrastruktur maupun kualitas pendidikan dan karakter SDM-nya” Ujar Aris Munandar.

Tgk. Nurdin selaku bendahara umum Gampong Desa sikundo mengatakan bahwa Sikundo adalah desa wisata yang telah ditetapkan dalam SK Bupati Aceh Barat. Namun akses menuju ke Sikundo masih sangat sulit baik dari segi infrastruktur jalan maupun jaringan.

Baca Juga :  Raih 1.870 Suara, T Irfan TB Dipastikan Lolos ke DPRK Aceh Jaya

Tiga potensi Des Sikundo 

Setelah melaksanakan kegiatan SWC di Sikundo, HMI cabang Meulaboh menyorot ada 3 potensi desa Sikundo yang dapat dikembangkan yaitu potensi Alam, budaya dan kuliner desa Sikundo.

Pertama, Potensi Alam di desa sangat beragam mulai dari perkebunan, kebun sayur, sungai, bukit dan air terjun.

” Semua ini menjadi objek wisata yang ingin merasakan kesegaran udara alam yang jauh dari polusi. Kemudian wisata alam ini memiliki potensi untuk dijadikan aktivitas olahraga seperti hiking, berkemah, dan rafting,” tuturnya.

Kedua, adalah Potensi budaya desa Sikundo yang bisa digali tentang sejarah perjuangan Cut Nyak Dhien Pra Kemerdekaan. Ini merupakan aset fundamental di Sikundo karena memiliki nilai identitas dan budayanya.

Sikundo adalah tempat bergerilya Cut Nyak Dhien dan pasukannya bahkan makam anak cut nyak Dhien juga terdapat di desa Sikundo. Kemudian, wisatawan nantinya juga dapat merasakan langsung pengalaman hidup dengan masyarakat lokal dan pelajari tentang hidup didesa.

Ketiga, Sikundo memiliki kuliner khas yaitu ikan kereling. Kuliner ini tentunya lebih segar karna Langsung diperoleh dari sungai yang ada di desa Sikundo. Bahkan kuliner ikan ini dianggap sebagai makanan para raja maka tak heran jika ikan kereling selalu dihidangkan pada acara-acara kebesaran atau penyambutan tamu penting.

Ia berharap pemerintah Aceh Barat dibawah dinas perikanan atau dinas terkait dapat memberikan pendidikan konservasi terhadap Budi daya ikan kereling di desa Sikundo agar ikan kereling ini terus ada.

Baca Juga :  Mahasiswa Jurusan Tarbiyah STAIN Meulaboh PPL ke Thailand

Geuchik Sikundo Banta Saidi mengaku sangat bahagia dengan adanya aktivitas seperti kegiatan ini di desanya, karna Desa Sikundo cenderung sepi, dengan adanya kegiatan ini Sikundo terasa lebih ramai.

Ia mengucapkan terimakasih kepada HMI cabang Meulaboh yang sudah melaksanakan kegiatan ini di desa mereka karena desa mereka merupakan desa terpencil jarang ada kegiatan seperti ini, dan HMI telah memberikan warna sendiri untuk kami.

Asal Usul Nama Sikundo

Di sela sela kegiatan selama di sikundo para kader HMI cabang Meulaboh juga menemui tokoh tetua desa yang akrab disapa Tu Wahab untuk menanyakan berbagai macam hal tentang asal usul desa sikundo serta sejarah Cut Nyak Dhien di sikundo.

Ia menceritakan, Sikundo merupakan sebuah nama desa yang sudah sangat lama diberikan oleh sosok pahlawan nasional asal Aceh, Cut Nyak Dhien. Desa Sikundo kini ditempati penduduk 138 jiwa dengan mata pencaharian utama bertani.

“Nama Sikundo ini yang beri nama pahlawan Cut Nyak Dhien,” ungkap Tu Wahab selaku tetua di desa tersebut.

Tu Wahab berharap kepada pemerintah juga membangun sebuah museum Cut Nyak Dhien disana, bahkan beliau siap menghibahkan sebagian tanahnya untuk pembangunan tersebut dan beliau juga berharap kepada pemerintah untuk membangun akses jalan sekaligus pengadaan jaringan internet di daerah tersebut.

Berita Terkait

Pemkab Aceh Jaya Terima Deviden Rp 6,8 Miliar dari BAS Cabang Calang
Besaran Zakat Fitrah di Aceh Jaya 2,8 Kg Per Jiwa
Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2024
Pererat Silaturahmi, IKADA Madinah Paten Aceh Jaya Gelar Buka Bersama
Bupati Aceh Jaya Serahkan Santunan untuk Anak Yatim
Kapolres Aceh Jaya Gelar Buka Puasa Bersama dan Santuni Anak Yatim
Dukung Bupati Safwandi,  YARA Desak PLN Segera Bangun GI
Terima Kunjungan Manajer PLN Meulaboh, Safwandi Minta Bangun GI Secepatnya

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 23:11 WIB

Pemkab Aceh Jaya Terima Deviden Rp 6,8 Miliar dari BAS Cabang Calang

Kamis, 20 Maret 2025 - 20:34 WIB

Besaran Zakat Fitrah di Aceh Jaya 2,8 Kg Per Jiwa

Selasa, 18 Maret 2025 - 01:45 WIB

Pererat Silaturahmi, IKADA Madinah Paten Aceh Jaya Gelar Buka Bersama

Senin, 17 Maret 2025 - 13:21 WIB

Bupati Aceh Jaya Serahkan Santunan untuk Anak Yatim

Sabtu, 15 Maret 2025 - 17:46 WIB

Kapolres Aceh Jaya Gelar Buka Puasa Bersama dan Santuni Anak Yatim

Berita Terbaru

Daerah

Besaran Zakat Fitrah di Aceh Jaya 2,8 Kg Per Jiwa

Kamis, 20 Mar 2025 - 20:34 WIB