Kisah Yatim Piatu di Aceh Jaya Rawat 5 Adiknya

TAGACEH – kisah pilu datang dari 7 kakak beradik asal Gampong Gunong Meunasah, Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Mareka baru saja kehilangan sosok ayah pada 4 Januari 2024 lalu, sebelumnya juga telah kehilangan ibu.

Ahyar sapaan Teuku Ichsya Nulahya (21 tahun) merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara.

Ia dan abangnya terpaksa harus mengantikan peran kedua orang  mencari nafkah untuk 5 adiknya. Mareka merupakan keluarga kurang mampu.

Dua adiknya masih bersekolah dan dua lagi tinggal di pondok pesantren, serta yang bungsu masih berumur 4 tahun.

Pada Sabtu 20 Januari 2024, Ketua Karang Taruna Kabupaten Aceh Jaya, Abdul Hadi bersama istri mengunjungi Ahyar di Gampong Gunong Meunasah, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya lebih tepatnya di kawasan Transmigrasi UPT Gunong Meunasah.

Disaat tiba di rumah, Ahyar hanya ditemani dua orang adiknya dirumah. Abangnya sudah kembali ke Banda Aceh untuk bekerja dan adiknya sudah kembali ke pesantren.

Sementara dua lagi adiknya sudah pulang ke Woyla, Aceh Barat bersama neneknya untuk berobat.

Remaja berusia 21 tahun itu kepada Abdul Hadi bercerita ayahnya meninggal dunia pada 4 Januari 2024 karena sakit dan sang ibu sudah 1 tahun lima bulan meninggal dunia.

Setelah ibunya tiada, ia dan abang Teuku Hidayatul Ichda (23 tahun) bekerja di Banda Aceh.

Ia bekerja warung kopi (Warkop) dan abangnya bekerja di toko grosir untuk membantu ekonomi keluarga.

Dua adiknya tinggal di pesantren dan dua orang lagi bersekolah SD di desa setempat.

Kata ahyar, ia akan kembali bekerja di Banda Aceh setelah 40 hari ayahnya. Dua adik juga akan kembali ke pesantren/Dayah. Sedangkan si bungsu dan yang masih bersekolah SD akan dititipkan kepada nenek di Woyla, Aceh Barat.

” Kalau disini tidak ada yang menjaga, karena kami bersama abang bekerja di Banda Aceh,” kata ahyar dengan nada sedih.

Abdul Hadi menawarkan kepada T. Habil Nasrullah (anak kelima) untuk disunat (khitan) gratis, namun ia belum bersedia karena takut.

Hadi menyampaikan kepada Ahyar, jika adiknya sudah bersedia disunat agar menghubungi dirinya.

Ketujuh anak yatim piatu tersebut adalah Teuku Hidayatul Ichda (23 tahun), Teuku Ichsya Nulahya (21 tahun), Teuku Junia Maulida ( 17 tahun), Teuku Anna Suha (16 tahun), Teuku Habil Nasrullah (12 tahun), Cut Khairani (11 tahun) dan Teuku Miftahul Hadi (4 tahun).