YARA: Kegagalan Usaha PT Barajaya karena Banyak Wacana Tanpa Aksi

- Jurnalis

Jumat, 25 Juli 2025 - 00:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TAGACEH – Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Aceh Jaya menyambut baik pernyataan terbuka Wakil Bupati Aceh Jaya, Muslem D, yang menyampaikan kritik terhadap kinerja PT Barajaya (Perseroda) sebagai BUMD milik daerah.

Sikap terbuka Wakil Bupati merupakan bentuk tanggung jawab moral terhadap masyarakat yang berharap banyak pada kontribusi nyata BUMD dalam menggerakkan perekonomian dan memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Namun, YARA juga mencermati bahwa jawaban Direktur Utama PT Barajaya, Ryza Zeahsa, dalam merespons kritik tersebut justru tidak menyentuh akar persoalan yang sebenarnya. Dimana direktur menyampaikan apresiasi terhadap kritik dan berharap dukungan, tetapi itu semua tidak cukup untuk menjawab kegagalan demi kegagalan yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir.

” Permasalahan PT Barajaya bukan semata soal keterbatasan modal, namun terletak pada tidak adanya keseriusan dalam membangun bisnis, lemahnya kepemimpinan, dan ketiadaan hasil yang dapat dibuktikan di lapangan,” kata Ketua Yara Perwakilan Aceh Jaya, Sahputra kepada tagaceh.com, Kamis (24/7/2025)

Sejak PT Barajaya berdiri, telah mengumumkan berbagai rencana usaha seperti pembangunan kilang padi, produksi minyak nilam, usaha telur ayam, rental mobil, pabrik es, air minum kemasan, hingga jasa outsourcing tenaga kerja.

Namun sampai hari ini, tidak satu pun dari unit usaha tersebut yang berjalan secara nyata dan berkelanjutan. Usaha kilang padi misalnya untuk mendukung kebutuhan pangan lokal justru terbengkalai tanpa kejelasan, padahal saat ini masyarakat Aceh Jaya tengah menghadapi kelangkaan dan naiknya harga beras yang seharusnya bisa dijawab oleh keberadaan kilang tersebut.

Baca Juga :  Polres Aceh Jaya Berbagi Kasih Bersama Anak Yatim

Lanjutnya, Begitu pula dengan unit outsourcing, justru menjadi sumber keluhan dan masalah baru. Laporan tentang keterlambatan gaji, pemberhentian sepihak, dan pemotongan tanpa kejelasan terus muncul dan merusak kepercayaan terhadap profesionalisme PT Barajaya sebagai entitas bisnis daerah.

” Selain itu, usaha rental mobil dan gagasan air minum dalam kemasan yang pernah disampaikan dalam forum resmi tidak menunjukkan jejak kegiatan maupun kontribusi bagi daerah,” jelasnya.

Dalam pernyataan terbarunya, kata Sahputra, Direktur Utama PT Barajaya menyebutkan bahwa pihaknya sedang mengembangkan dua rencana usaha baru, yakni stockpile batu bara dan refinery minyak goreng (CPO).

Wacana baru ini, sebut dia, patut dikritisi secara tajam, mengingat pola yang sama terus diulang, sehingga memunculkan rencana besar tanpa penyelesaian dan evaluasi terhadap proyek-proyek yang sudah lebih dulu digagas namun gagal dijalankan.

Publik tidak bisa terus disuguhi harapan tanpa realisasi, terlebih saat dana publik yang digunakan berasal dari penyertaan modal daerah.

Baca Juga :  Dr Syamsuar: Terimakasih Bupati Aceh Barat atas Pendampingan dan Dukungan STAIN Meulaboh Menjadi IAIN

YARA juga menilai bahwa alasan belum maksimalnya kinerja karena penyertaan modal yang baru cair 25 persen dari total yang direncanakan sebesar Rp8 miliar, tidak bisa dijadikan dalih utama. Sebab, dengan dana yang telah diterima sejak Desember 2022, seharusnya ada satu saja unit usaha yang sudah bisa menunjukkan hasil minimal, jika dikelola secara serius dan profesional.

Oleh karena itu, YARA mendesak Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keberadaan dan kinerja PT Barajaya. Penyertaan modal baru harus ditunda sampai ada laporan lengkap dan akuntabel atas penggunaan anggaran sebelumnya. Langkah korektif harus melibatkan auditor independen serta memastikan transparansi dalam seluruh proses bisnis dan perencanaan ke depan.

” Pemerintah tidak boleh lagi membiarkan BUMD ini menjadi beban yang terus-menerus disubsidi tanpa manfaat bagi rakyat,” tambahnya lagi.

YARA menyatakan bahwa pihaknya tidak menolak rencana pengembangan usaha, tetapi menolak pola lama yang terus diulang tanpa pembelajaran. PT Barajaya harus dihentikan dari kebiasaan menyusun wacana tanpa aksi, dan pemerintah harus hadir untuk memastikan bahwa setiap rupiah dari uang rakyat benar-benar dikelola untuk kesejahteraan bersama.(*)

Penulis : Redaksi

Berita Terkait

Satpol PP dan WH Aceh Jaya Sosialisasi Pencegahan dan Bahaya Rokok Ilegal
Warga Pasi Ara Protes Tali Kapal Penambang Emas Diikat Tanpa Izin
Muhammad Azra Pimpim Muda Seudang Aceh Jaya
Karang Taruna Aceh Jaya Apresiasi Program SIRAMBI SMP Darun Nizham
Prajurit Asal Aceh Jatuh dari Atas Tank di Monas Jelang HUT ke-80 TNI 
DPRK Aceh Jaya Dukung Kebijakan Gubernur Tertibkan Tambang Ilegal
Guru Penanggungjawab MBG di Sekolah Dapat Insentif Rp 100 Ribu Per Hari
Puluhan PPPK Paruh Waktu Mengundurkan Diri, Mayoritas karena ini

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 19:41 WIB

Satpol PP dan WH Aceh Jaya Sosialisasi Pencegahan dan Bahaya Rokok Ilegal

Senin, 13 Oktober 2025 - 10:50 WIB

Warga Pasi Ara Protes Tali Kapal Penambang Emas Diikat Tanpa Izin

Kamis, 9 Oktober 2025 - 21:02 WIB

Muhammad Azra Pimpim Muda Seudang Aceh Jaya

Rabu, 8 Oktober 2025 - 10:17 WIB

Karang Taruna Aceh Jaya Apresiasi Program SIRAMBI SMP Darun Nizham

Selasa, 7 Oktober 2025 - 20:45 WIB

Prajurit Asal Aceh Jatuh dari Atas Tank di Monas Jelang HUT ke-80 TNI 

Berita Terbaru