TAGACEH – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh melakukan koordinasi dengan lintas sektoral dengan sejumlah instansi di Aceh, sebagai upaya mempercepat langkah menuju perubahan status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN).
Ketua Tim Perubahan Bentuk STAIN Meulaboh, Dr H Muhsinuddin MM menjelaskan, koordinasi ini merupakan tindak lanjut dari rapat daring bersama Biro Ortala dan Direktorat PTKI Kementerian Agama RI pada 28 September lalu.
Salah satu poin pentingnya adalah pemenuhan data tambahan yang diminta Kementerian PANRB untuk melengkapi proposal alih status, yaitu terkait data siswa jenjang SMA, SMK, dan MA di wilayah Pantai Barat Selatan Aceh.
“Data ini sangat penting untuk menunjukkan potensi daya dukung kelembagaan, terutama dari sisi calon mahasiswa,” jelas Muhsinuddin, Jumat 3 Oktober 2025.
Muhsin menyebutkan, untuk melengkapi data tersebut, STAIN Meulaboh telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, di antaranya Kanwil Kemenag Aceh, Dinas Pendidikan Aceh, serta Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai sumber data resmi.
Ia berharap, sinergi ini dapat mempercepat proses pengajuan, sehingga perubahan bentuk STAIN menjadi IAIN segera terealisasi.
Sementara itu, Ketua STAIN Meulaboh, Dr H Syamsuar MAg menyampaikan, proses perubahan status ini bukan hanya soal peningkatan kelembagaan, tetapi juga bagian dari upaya menghadirkan akses pendidikan tinggi yang lebih luas bagi masyarakat.
“Alih status menjadi IAIN merupakan ikhtiar besar kita bersama. Dengan dukungan semua pihak, Insya Allah keberadaan IAIN Teungku Dirundeng Meulaboh akan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, riset, dan pemberdayaan masyarakat di kawasan Pantai Barat Selatan Aceh,” ungkapnya.
Syamsuar juga menyebutkan, data pendukung yang diminta, termasuk Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa tingkat SMA, SMK, dan MA di wilayah Pantai Barat Selatan Aceh.
Hal itu sangat penting untuk menunjukkan potensi daya dukung calon mahasiswa. APM mengukur siswa dalam usia yang sesuai dengan jenjang sekolahnya, sedangkan APK mengukur semua siswa yang bersekolah di jenjang tersebut tanpa memandang usia.
“Data ini menjadi bukti bahwa kebutuhan akses pendidikan tinggi di kawasan Barat Selatan sangat besar, sehingga keberadaan IAIN nanti benar-benar relevan dan berdampak nyata,” tambahnya.
Syamsuar berharap, STAIN Meulaboh terus mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah, agar proses perubahan bentuk menjadi IAIN dapat segera terwujud dan membawa manfaat besar bagi pengembangan SDM di Aceh.