Dokarim-Basajan Latih Penulisan Sastra Bagi Anak Muda Aceh Barat

- Jurnalis

Jumat, 2 Agustus 2024 - 21:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TAGACEH – Sekolah Menulis Dokarim bersama Komunitas Basajan memberikan pelatihan penulisan sastra bagi anak muda di Kabupaten Aceh Barat. Kegiatan berlangsung 31 Juli hingga 2 Agustus 2024, di ruang VVIP Apon Kupi Meulaboh.

Direktur Komunitas Basajan, Junaidi Mulieng menyebutkan, kelas penulisan sastra diikuti oleh 12 anak muda, terdiri dari enam mahasiswa, empat siswa madrasah aliyah, dan dua sastrawan muda di Kabupaten Aceh Barat.

Junaidi menjelaskan, kelas penulisan sastra merupakan rangkaian program “Mengalami Sastra Indonesia dari Kuburan” yang diadakan Sekolah Menulis Dokarim.

Program ini akan dilaksanakan di lima lokasi, yaitu Aceh Barat, Pidie, Bireuen, Banda Aceh dan Aceh Besar.

Baca Juga :  Gelar Comsrat 7, MAN 1 Aceh Barat Siapkan 156 Golden Ticket

Selain melatih menulis, peserta juga diajak untuk berziarah ke makam-makam sastrawan, diantaranya Isnu Kembara, B Sanjaya (Bonimin S), dan Siti Aisyah (sastrawan perempuan yang meninggal saat tsunami).

Menurut Junaidi, saat ini, kondisi sastrawan di Aceh Barat sangat memprihatinkan. Jangankan diperhatikan, banyak masyarakat yang tidak kenal sosok mereka. Padahal, karya-karya sastrawan Aceh Barat dikenal luas di luar daerah.

“Sebelumnya kami tidak tahu kalau di Aceh Barat memiliki banyak sastrawan hebat,” tambahnya.

Untuk memperoleh informasi tentang sastrawan dan perkembangan sastra di Aceh Barat, tim Dokarim-Basajan menemui beberapa sastrawan legendaris di Aceh Barat, seperti Mustiar AR sering disapa Bang Oneh, Syarifuddin Aliza, dan Rosni Idham, serta keluarga B Sanjaya dan Isnu Kembara.

Baca Juga :  Perkuat Silaturahmi, Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam Laksanakan Halal Bi Halal

Pemateri kelas sastra, Azhari Aiyub menyampaikan, sastra merupakan satu karya yang harus dilestarikan oleh setiap generasi muda. Selain itu juga harus melanjutkan jejak sastrawan yang telah tiada dan menjadikan sastra sebagai hal penting bagi kehidupan.

Kepala Sekolah Dokarim, Fauzan Santa berharap, karya-karya sastrawan Meulaboh dapat dikenang dan menjadi karya yang memotivasi banyak pemuda pemudi.

“Bukan hanya sekedar keindahan yang tidak dipedulikan,” pungkasnya.

Program Mengalami Sastra Indonesia dari Kuburan, juga memproduksi profil sastrawan Aceh dan penerbitan booklet dari hasil tulisan peserta kelas sastra.[]

Berita Terkait

Mahasiswa KPM UIN Ar-Raniry Sosialisasi Psikologi Keluarga di Gampong Rumpet
Fakultas Adab UIN Ar-Raniry Latih Guru PAI Aceh Jaya Kelola Perpustakaan Digital
STAIN Meulaboh Sukses Gelar MICONIS ke-2, Dorong Transformasi Studi Islam di Tengah Pusaran Digital
Sempurnakan Kurikulum Dayah, Dinas Pendidikan Dayah Aceh Jaya Serap Masukan Ulama dan Akademisi
Darun Nizham dan Diskoperindag Aceh Jaya Sepakat Perkuat Kemitraan Inovasi SIRAMBI
13 Perwakilan BEM SI Aceh Rakerwil di STAIN Meulaboh
Ketua STAIN Meulaboh Terima SK Guru Besar Ilmu Fiqh Siyasah Modern
MPU Aceh Jaya Gelar Pelatihan Kader Ulama 

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 08:34 WIB

Mahasiswa KPM UIN Ar-Raniry Sosialisasi Psikologi Keluarga di Gampong Rumpet

Jumat, 7 November 2025 - 23:37 WIB

Fakultas Adab UIN Ar-Raniry Latih Guru PAI Aceh Jaya Kelola Perpustakaan Digital

Kamis, 6 November 2025 - 21:33 WIB

STAIN Meulaboh Sukses Gelar MICONIS ke-2, Dorong Transformasi Studi Islam di Tengah Pusaran Digital

Selasa, 28 Oktober 2025 - 19:39 WIB

Darun Nizham dan Diskoperindag Aceh Jaya Sepakat Perkuat Kemitraan Inovasi SIRAMBI

Selasa, 28 Oktober 2025 - 09:38 WIB

13 Perwakilan BEM SI Aceh Rakerwil di STAIN Meulaboh

Berita Terbaru