Makna Bibalik Motif “Pinto Aceh”

- Jurnalis

Selasa, 19 Agustus 2025 - 09:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TAGACEH – Perhiasan berupa leontin bermotif tradisional Aceh yang disebut Pinto Aceh (Pintu Aceh). Motif ini hanya salah satu dari ratusan motif perhiasan tradisional Aceh.

Sekarang motif ini selain ada yang masih buatan tangan perajin emas, ada juga produksi massal, dan banyak dijual sebagai cindera mata yang banyak peminatnya.

Oleh-oleh bros ini peminatnya beragam mulai dari laki-laki maupun perempuan, tentu saja imitasi.

Biasanya “pinto Aceh” tidak hanya ada pada leontin tetapi juga terdapat dipakaian, pernak-pernik, serta yang berbau khas aceh.

Sejak dahulu motif inipun sudah terkenal. Ketika masih anak-anak cukup banyak ibu-ibu di Aceh yang mempergunakan motif Pintu Aceh ini sebagai liontin.

Banyak yang kagum dengan ukiran yang ada, penuh dengan detail rumit. Sepintas dengar cerita motif ini berasal dari pintu rumah tradisional Aceh.

Baca Juga :  Pimpinan Ma'had Darussalam Vietnam Beri Kuliah Umum di STAIN Meulaboh

Tidak cukup informasi segitu saja. Dari hasil googling ditemukan fakta berikut ini.

Motif ini diciptakan tahun 1935 oleh Mahmud Ibrahim, perajin emas dari Blang Oi. Karena kepiawaiannya membuat perhiasan ia dipanggil orang dengan Utoh Mud. Utoh Mud memperoleh sertifikat resmi atas keterampilannya itu dari pemerintah Belanda di Kutaraja (Banda Aceh) pada tahun 1926.

Saat itu, ia hanya membuat satu jenis perhiasan dengan motif Pinto Aceh, yaitu bros. Kini sudah ada cincin, leontin dan tusuk sanggul dengan variasi motif Pinto Aceh ini.

Pinto Aceh berbentuk ramping dengan jeruji-jeruji yang dihiasi motif kembang ditambah lagi sebagai pelengkap dengan rumbai-rumbai sepanjang kedua sisi.

Baca Juga :  Polisi Amankan dan Kawal Kirab Api PON XXI Aceh-Sumut 2024

Desain Pinto Aceh diperoleh dari monumen peninggalan Sultan Iskandar Muda bernama Pinto Khob. Monumen tersebut yang sekarang di sekitarnya dijadikan taman rekreasi, terletak di tepi sungai (krueng) Daroy.

Konon, sebagai pintu belakang istana Keraton Aceh khusus untuk keluar masuknya permaisuri Sultan Iskandar Muda beserta dayang-dayangnya kalau sang permaisuri menuju ke tepian sungai untuk mandi.

Sekarang ini taman tersebut diberi nama Tanian Putroe Phang (Taman Putri Pahang), nama sang permaisuri, dari desain gerbang kecil Pintu Khob itulah diambil motif untuk perhiasan yang bernama Pinto Aceh ini.

Penulis : Redaksi

Berita Terkait

Si Mata Biru Keturunan Portugis di Aceh Jaya
Pesona Pantai Jabi

Berita Terkait

Selasa, 19 Agustus 2025 - 21:57 WIB

Si Mata Biru Keturunan Portugis di Aceh Jaya

Selasa, 19 Agustus 2025 - 09:02 WIB

Makna Bibalik Motif “Pinto Aceh”

Selasa, 1 April 2025 - 23:54 WIB

Pesona Pantai Jabi

Berita Terbaru

Ekonomi

Kapolda Panen 24,5 Ton Jagung pada Kuartal III di Aceh Jaya

Sabtu, 27 Sep 2025 - 20:39 WIB

Ekonomi

Bantuan BSU Rp 600 Ribu Cair September, Benarkah?

Jumat, 26 Sep 2025 - 00:28 WIB